Oleh Bayu Nugraha Saputra
Semua kegiatan digital pada bidang komputasi  merupakan hal yang amat vital. Ini ditunjukan dengan semakin banyaknya  orang menggunakan komputer untuk membantu menyelesaikan kegiatan atau  pekerjaan mereka. 
Cabang-cabang ilmu pengetahuan, memanfaatkan kemajuan teknologi  komputasi untuk berbagai macam kepentingan. Misalnya: simulasi  pesawat terbang, bioteknologi, nuklir, kedokteran, database  keuangan perusahaan, dan lain-lain.
Akan tetapi, bagaimanakah semua itu bisa terjadi? Apakah yang  mendasari prinsip kerja sebuah komputer yang melakukan berbagai macam  jenis perkerjaan seperti yang telah disebutkan di atas?
Pada dasarnya sebuah komputer itu bekerja dalam  notasi bilangan biner atau yang lebih dikenal dengan angka 0  dan 1. Prinsip perhitungan matematis ini, sangat cocok dan saling  melengkapi dengan hukum listrik yang biasa kita kenal dengan istilah On  dan Off. Angka  0 merupakan representasi dari pengertian Off, sedang  angka 1 mewakili pernyataan On dalam dunia listrik.  Besar satuan dalam komputer dikenal dengan nama bit. Kemudian oleh para pakar komputer dan listrik, pernyataan  bahasa ini dikombinasikan sedemikian rupa, sehingga menghasilkan angka  dan huruf yang dapat dimengerti oleh bahasa manusia.
Untuk memudahkan manusia dalam  menggunakan mesin komputasi, maka dirancanglah bahasa pemrograman.  Bahasa pemrograman yang kita kenal di Indonesia antara lain:  (a) Assembly, (b) BASIC, (c) PASCAL, (d)  Bahasa C, (e) ADA, dan sebagainya.Dari  bahasa pemrograman tersebut lahirlah sebuah program yang  menjembatani bahasa mesin komputasi dengan bahasa manusia.  Istilah populer dari hasil proses ini dinamakan sistem operasi.  Jenis-jenis sistem operasi yang sering digunakan: Microsoft  Windows, Linux, Solaris, Macintosh, dan lain-lain. Jadi setelah mengetahui hal di atas, menunjukkan begitu  pentingnya pasokan sumber tegangan listrik. Sumber ini (tegangan  listrik) merupakan hal yang sangat mendasar dalam dunia komputasi.Karena  proses awal hingga akhir semuanya tidak terlepas dari bit-bit arus  yang mengalir.
Namun semua orang  masih tertuju dan  fokus pada komputer dibanding dengan power supply.Hal tersebut  bisa dimaklumi karena posisinya (power supply) yang berada di belakang  layar. Fungsi  dari power supply itu sendiri adalah merubah arus tegangan  listrik bolak-balik (AC), menjadi searah (DC). Dengan fungsi tersebut  maka arus tegangan listrik yang tadinya arus kuat berubah  menjadi arus kecil.
Misalkan: jika perhitungan tegangan listrik sebuah rumah tangga  rata-rata AC 220 V dengan power supply ini dirubah  menjadi DC 12-15 V. Terjadi penghematan 94%-95%. Sungguh  merupakan upaya yang harus menjadi fokus perhatian kita dalam menghemat  konsumsi sumber daya energi. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa kurangnya  perhatian dan perawatan pada power supply mengakibatkan umur  pemakaian komputer kita menjadi pendek. Berikut kesalahan yang umum  dilakukan oleh para pengguna komputer:
Pertama,  power supply mudah rusak, karena tidak menggunakan stabilizer.  Dengan kondisi seperti ini, pada saat tegangan listrik mati, arus  kuat (listrik) yang datang tiba-tiba, bisa menghantam power  supply pada saat komputer sedang digunakan (kejutan listrik).  Akibat yang ditimbulkan dari kejadian tersebut sangatlah fatal. Selain  bisa menimbulkan bahaya kebakaran, juga mengancam langsung keselamatan  jiwa si pengguna. Oleh karena itu dengan menggunakan stabilizer, hal-hal  semacam tadi dapat direduksi seminimal mungkin. Sebab fungsi  dasar sebuah stabilizer adalah menahan shock electricity.
Kedua, menggunakan perangkat tambahan pada komputer yang  menguras pasokan sumber listrik. Maksudnya adalah, memberikan beban baru  terhadap tegangan listrik yang harus dihadirkan pada mesin komputasi.  Misalnya: pada komputer rakitan, selain dipasang CD-ROM, juga  dipasang DVD-Writer. Kemudian, dipasang lagi mobile rack  (pemindah harddisk).
Bertumpuknya perangkat tersebut pada satu  sumber pasokan listrik, jelas mengakibatkan beban dan daya power  supply berkurang dengan drastis. Memang tidak akan terasa perubahan  yang terjadi, tapi bila diteruskan pemakaian seperti ini, umur komputer  kurang dari 12 bulan. Ketiga, debu yang masuk cepat merusak tingkat kestabilan  pasokan listrik yang diberikan pada komputer. Dapat anda bayangkan,  udara dalam ruang casing power supply yang seharusnya bersih,  terkumpul debu-debu yang dapat menghambat sirkulasi tegangan listrik dan  udara.
Para pengguna biasanya jarang sekali  membersihkan bagian ini, karena selain malas membuka dan membongkar  tempat komputer, juga ada peringatan pada label box power supply.  Bunyinya “CAUTION: DO NOT OPEN. IT’S DANGEROUS!”. Dengan  tanda seperti itu jelas pengguna memilih resiko aman (takut), dari pada  harus repot-repot membuka, membongkar, dan membersihkan debu yang  menghinggapi power supply.  Bila hal ini di biarkan, jelas akan merugikan diri kita  sendiri. Selain data-data penting bisa rusak bahkan tidak dapat  digunakan, juga kita kehilangan waktu, tenaga, dan pikiran yang tidak  ternilai harganya. Untuk mengatasi hal tersebut, berikut di bawah ini  hal-hal yang harus diperhatikan oleh para pengguna komputer:
Pertama, pilihlah power supply yang memberikan daya  besar. Artinya memberikan jumlah pasokan listrik yang relatif besar.  Biasanya selain dilihat dari Input/Output (AC/DC) yang  dihasilkan, juga berapa watt-kah tegangan listrik yang ada.  Standar di Indonesia pada umumnya adalah 200-250 watt. 
Disarankan carilah power supply yang watt-nya lebih  besar dari besaran angka tersebut di atas. Ini ditujukan untuk menjaga  sumber pasokan listrik, apabila kita menambah perangkat baru pada  komputer kita.
Pihak produsen, sudah mampu memproduksi power supply  dengan besaran 300-400 watt.
Seiring dengan penambahan besaran tersebut, maka harga yang  ditawarkan pun ikut naik.
Biasanya power supply jenis ini digunakan  pada komputer yang bertugas sebagai server. Dengan tugas kerja  yang boleh dikatakan 24 jam non-stop, komputer yang berfungsi  sebagai server tentunya harus selalu dalam kondisi prima. Untuk  itu diperlukan power supply yang mampu menunjang kinerja dan  kestabilan pasokan listrik yang digunakan. Kedua, gunakan power supply yang menggunakan double fan  (kipas). Selain berfungsi untuk menetralisir suhu panas dalam power  supply juga untuk memberikan kelancaran terhadap sistem sirkulasi  udara yang ada pada casing komputer.
Dengan demikian suhu panas pada komputer dan power supply dapat  terjaga dengan baik. Semakin dingin suhu pada sebuah komputer, semakin  ideal pemakaian yang digunakan. Artinya komputer bisa kita gunakan dalam  jangka waktu yang lama.
Ketiga, bersihkan debu yang masuk. Apabila kita mempunyai waktu  luang, ada baiknya kita membersihkan debu-debu yang menempel  pada komputer, terutama pada power supply.
Gunakanlah sikat halus (alat pembersih) untuk  membersihkan debu-debu tersebut. Karena, bagaimana pun juga  komponen-komponen yang ada dalam mainboard komputer mempunyai  sifat yang sangat sensitif.
Tergores tanpa sengaja, dapat mengakibatkan matinya sebuah  komputer. Oleh karena itu, sebaiknya kita menggunakan alat pembersih  yang baik. Demikian perawatan secara umum tegangan listrik power  supply pada komputer Anda. Semoga bermanfaat!
BAYU NUGRAHA SAPUTRA
Rabu, 12 Januari 2011
05.32
Andy Chaerul









0 komentar:
Posting Komentar
Ayo Berkomentar